Dinamika multi disrupsi menjadi tantangan global saat ini, baik dari perubahan teknologi, pandemi dan lingkungan. Secara langsung maupun tidak, perubahan multi perspektif ini mempengaruhi lini kehidupan masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif. Salah satu fokus disrupsi yang menjadi perhatian global adalah isu lingkungan, seperti global warming, climate change, bike to work atau zero waste. Keseluruhan itu tersebut merupakan bagian dari kampanye terhadap isu lingkungan yang semakin hari semakin memburuk.
Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) sebagai lembaga publik tentu saja wajib memberikan pertanggungjawaban kepada publik atas amanah yang diberikan. Strategi LPI DD menerapkan sistem tata kelola dalam menjaga kepercayaan publik, termasuk konsentrasi terhadap isu lingkungan. Berangkat dari pendekatan ISO 45001 dan paradigma ESG (Environment, Social, Governance), LPI DD sudah cukup lama memberikan perhatian isu lingkungan dalam kerangka tata kelola kelembagaan.
Pendekatan dan paradigma di atas memberikan penguatan pada perencanaan, implementasi maupun proses pemantauannya. ISO 45001 membantu memberikan perspektif K3 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam mengelola infrastruktur lembaga. Paradigma ESG merupakan panduan bagi perusahaan atau lembaga dalam berinvestasi dengan orientasi aspek lingkungan, sosial dan tata kelola. ESG mendorong perusahaan atau lembaga berkontribusi terhadap aspek berkelanjutan bagi dunia. Kedua perspektif di atas membantu LPI DD dalam mengelola risiko, merencanakan dampak, mengembangkan kebermanfaatan dan membangun reputasi lembaga di ruang publik.
Bentuk perhatian LPI DD terhadap keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui model aktivitas yang disebut dengan Kawasan Aman Ramah Lingkungan (KARL). Model KARL berlaku sejak tahun 2020 ini bertujuan menciptakan kawasan aman, bersih, nyaman dan ramah lingkungan. Beberapa program utama KARL meliputi implementasi 5R, K3, bank sampah, penghijauan, efisiensi energi dan bank eco enzim. Implementasi tata kelola KARL di bawah pengelolaan departemen General Affair.
Bank sampah SPIRIT dipilih menjadi nama bank sampah yang dikelola oleh LPI DD sejak 2020. Bank sampah ini mengelola sampah organik dan anorganik lebih dari 57 jenis sampah. Hingga 2023, Bank Sampah SPIRIT telah menyetor 8930,7 kg ke Bank Sampak Kabupaten Bogor. Selain itu, bank sampah juga mengolah sampah organik taman dan dapur menjadi kompos. Skema ini diharapkan mengurangi sampah yang harus dibuang dan tidak bermanfaat bahkan berpeluang mencemari lingkungan.
Selain bank sampah, LPI DD mendirikan dan mengelola Bank Eco Enzyme sejak 2021. Hingga saat ini produksi eco enzyme telah menghasilkan 3000 liter yang digunakan sebagai disinfektan, sampel pembelajaran (pelatihan), kegiatan sosial kesehatan, kampanye kesehatan dan edukasi bagi stakeholder yang melakukan benchmark ke LPI DD.
Dalam tinjauan kelestarian lingkungan jangka panjang, program penghijauan dan konservasi lingkungan dilakukan di LPI DD. Bentuk program penghijauan meliputi perawatan rutin maupun penambahan tanaman baru serta pembuatan, perawatan dan pemasangan tutup lubang biopori. Pada tahun 2023, LPI DD melalui General Affair berkolaborasi dengan SMART EI berpartisipasi dalam program Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GBPLHS). Kolaborasi strategis ini mengantarkan SMP dan SMA SMART Ekselensia Indonesia dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Bogor. Dalam kerangka K3, SDM LPI DD terpilih sebagai salah satu fasilitator daerah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan sudah dilakukan sosialisasi maupun edukasi di satuan pendidikan yang ada di sekitar kawasan LPI DD.
Lembaga Pengembangan Insani
DOMPET DHUAFA