Makmal Pendidikan

A. Makmal Pendidikan dalam Kerangka Quality Improvement

Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) berkomitmen dalam tata kelola perubahan dan inovasi melalui kerangka kesisteman holistik. Implementasi pengembangan kesisteman mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. LPI DD berupaya menjaga dampak atas kinerja organisasi, baik melalui pengembangan strategi (strategy), pemantauan kinerja (performance), pelaporan (reporting) dan kemitraan (engagement). Di sinilah fungsi Makmal Pendidikan dalam memastikan strategi, kinerja dan pelaporan terdokumentasi sebagai bahan continuous improvement.

Makmal Pendidikan, salah satu departemen di LPI DD sebagai laboratorium mendokumentasikan dan menghasilkan perbaikan (improvement), pengembangan dan inovasi program pendidikan dalam kerangka kesisteman yang prima, budaya riset, pengkajian holistik dan upaya advokasi pendidikan. Dalam menjaga kualitas sistem dan produk, Makmal Pendidikan menekankan pada empat prinsip, yaitu prinsip dampak (impact), inklusivitas (inclusivity), materialitas (materiality) dan pertanggungjawaban (responsiveness).

  • Pusat Sumber Belajar (PSB) – Center of Educational Study and Advocacy (CESA)

PSB adalah perpustakaan inovatif Dompet Dhuafa, tidak hanya menyediakan berbagai sumber referensi bagi masyarakat tetapi juga menyelenggarakan aktivitas-aktivitas literasi kreatif berbasis perpustakaan, seperti iLib Incubator (magang pustakawan), kotak ilmu dan Biblioterapi. Selain itu, PSB melalui CESA (Center of Educational Study and Advocacy), berperan menghasilkan berbagai kajian strategis pendidikan secara komprehensif dan peran ZISWAF, terutama pada isu tantangan marginalitas, dinamika tantangan global, histori, perlindungan dan kajian perspektif keislaman.

  • Quality Management System

QMS sebagai pengelola sekaligus penjamin sistem manajemen mutu pada tata kelola organisasi meliputi proses penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. LPI DD menggunakan pendekatan dalam melakukan tata kelola manajemen mutu yaitu mengadopsi ISO 9001:2015. Di 2023, LPI DD berhasil mendapatkan penghargaan SNI Award 2023 peringkat perak dari Badan Standardisasi Nasional RI dan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 pada proses audit Re-Sertifikasi ISO 9001:2015.

  • Data, Research and Development (DRD)

DRD menjalankan fungsi pengembangan kualitas program melalui pengelolaan data implementasi program, informasi dan penelitian. DRD terdiri dari dua fungsi, yaitu research and development (RnD) dan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi). RnD mendorong improvement dan inovasi program, melalui pendampingan pengembangan tools kinerja (berbasis digital), riset terapan maupun CSI, implementasi riset kaji dampak dan pengembangan Komunitas Peneliti Pendidikan (KOPI PENA).

Pusdatin berfokus pada aktivitas menjaga pengetahuan (dokumen) lembaga, melalui pendampingan terhadap tata kelola pengarsipan pada seluruh unit, proses mengelola data untuk menghasilkan informasi lembaga secara komprehensif sebagai bahan komunikasi publik dan improvement lainnya.

B. Makmal Pendidikan: Capaian dalam Kerangka Pengembangan Organisasi

1. Re-Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Tahun 2023, LPI DD melakukan re-sertifikasi ISO 9001:2015 dan berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015 hingga tahun 2026.

2. Penghargaan SNI Award 2023 Peringkat Perak

SNI Award merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia kepada organisasi yang konsisten menerapkan SNI, menunjukkan kinerja tinggi, kemampuan mengelola perubahan dan melakukan transformasi keberlanjutan organisasi.

3. Penelitian Kaji Dampak

RnD melakukan tiga riset kaji dampak antara lain kaji dampak program SMART Ekselensia Indonesia (SMART) dan pengukuran dampak peningkatan literasi siswa. Kaji dampak SROI program SMART sebesar 1 : 1,69 untuk keseluruhan sampel alumni, 1 : 2,20 untuk sampel alumni yang telah bekerja, dan 1 : 1,44.

4. Publikasi Ilmiah Call for Paper

Tim Makmal Pendidikan berhasil meloloskan dua naskah paper ilmiah yang dipresentasikan dalam The South East Asia International Philanthropy Conference yang diselenggarakan CIPSF – Universitas Teknologi Mara di Malaysia. Pertama, paper “Impact Study of Dompet Dhuafa Beastudi Scholarship” diproyeksikan publikasi jurnal level Scopus. Kedua, “Sustainable Education Development (Assess the Impact of Schooling Programs)” diproyeksikan publikasi pada ERA Journal.

5. Kajian Pendidikan yang Memberdayakan: Pendidikan Fungsional Multiperspekti

Kajian pendidikan fungsional diletakkan pada kerangka utuh Pendidikan yang Memberdayakan, di mana perspektif pengembangan pendidikan berdasarkan konteks kepemimpinan dan ekosistem pendidikan, serta gagasan generasi muda dalam menjawab tantangan.

C. Kaji Dampak SMART Ekselensia Indonesia: Menyemai Benih Kepemimpinan dari Akar Rumput

Investasi sosial menjadi perhatian penting ketika Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) menemukan dalam studinya bahwa tahun 90-an angka pengangguran pada negara anggota tergolong tinggi (Hemerijck, 2018). Penelitian kembali dilakukan setelah 20 tahun dengan menambahkan variabel kesetaraan dan menunjukkan keberhasilan mengatasi masalah di atas, seperti pada Austria, Belanda, Denmark, Finlandia, Jerman, dan Swedia (OECD, 2017). Investasi sosial untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi ternyata lebih efektif daripada sekedar penanganan pasca-krisis, baik dalam ruang lingkup individual maupun nasional (Hemerijck, 2018).

Dompet Dhuafa pada 2005 menginisiasi sekolah menengah berkualitas berasrama setingkat SMP-SMA dengan orientasi pengembangan karakter kepemimpinan dengan nama SMART Ekselensia Indonesia (SMART). Sekolah ini menjawab tantangan aksesibilitas sekolah berkualitas bagi masyarakat marginal. Pada 2023, SMART genap berusia 18 tahun dan telah menghasilkan ratusan alumni yang tersebar di berbagai bidang profesi. Penelitian kaji dampak program SMART diperuntukkan melihat ketercapaian tujuan besar hadirnya SMART 18 tahun lalu. Hasil penelitian ini menjawab beberapa pertanyaan terkait kemandirian alumni, karakteristik kepemimpinan, aspek spiritualitas, serta kesejahteraan orang tua dan alumni.

Dalam hal kemandirian alumni, secara umum sebagian besar alumni SMART tidak bergantung kepada orang tua. Adapun mereka yang masih bergantung adalah mereka yang masih kuliah dan belum menghasilkan pendapatan. Alumni memiliki GRIT tinggi yang dapat berguna sebagai penunjang kesuksesan di masa depan. Dalam hal spiritualitas, SMART memiliki pengaruh positif dengan membentuk kebiasaan beribadah dan meningkatkan kualitas spiritualitas pada sebagian besar alumni. Namun, perubahan dalam lingkungan dan norma setelah keluar dari program dapat mempengaruhi tingkat ibadah dan spiritualitas. Meski demikian, alumni yang memiliki kendali diri yang kuat mampu mempertahankan kebiasaan ibadah mereka. Mayoritas alumni juga memiliki jiwa kepemimpinan dan minat berorganisasi yang kuat yang mana hal tersebut mengindikasikan bahwa alumni mampu untuk terlibat aktif dalam berkontribusi di berbagai lingkungan sosial sekitar mereka.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa program SMART berhasil dalam meningkatkan mobilitas pendapatan antar generasi, dengan pendapatan alumni yang melebihi orang tua mereka. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan melalui program ini memberikan dampak nyata dalam meningkatkan potensi pendapatan dan kemajuan sosial bagi individu.

Hasil analisis menggunakan metode Social return on investment (SROI) menunjukkan bahwa nilai SROI program SMART sebesar 1 : 1,69 untuk keseluruhan sampel alumni, 1 : 2,20 untuk sampel alumni yang telah bekerja, dan 1 : 1,44. Dengan menggunakan kriteria nilai rasio > 1 sebagai acuan kelayakan investasi, maka nilai investasi pengembangan modal manusia melalui SMART dikategorikan sebagai “layak” dari segi sosial dan ekonomi. Tingkat pengembalian yang lebih tinggi nilainya dibanding investasi awal menunjukkan bahwa program dapat dikatakan berhasil dalam menghasilkan dampak sosial positif. Kontribusi program dalam membentuk dan mengembangkan modal manusia dan kesejahteraan masyarakat sudah terlihat cukup nyata.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang dampak positif yang dihasilkan SMART. Hasil ini tidak hanya bermanfaat bagi lembaga dan individu terkait program, tetapi juga memberikan panduan dan inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mengukur dan meningkatkan dampak positif yang mereka hasilkan dalam masyarakat.

D. Merajut Pendidikan Fungsional Menjawab Tantangan Kemiskinan

Dinamika status quo pendidikan formal yang cenderung mengembangkan pendidikan model ekonomi guna membudayakan manusia menjadi pekerja sesuai dengan tata ekonomi. Hal ini membuat output pendidikan berorientasi pada pencari kerja dan tidak berdaya, bukan manusia yang kreatif dan persistent dalam menciptakan kesejahteraan. Pendidikan tidak hanya sekadar melihat manusia sebagai alat produksi, tetapi harus menempatkan manusia sebagai satu kesatuan sumber daya yang utuh.

Keberlanjutan dimensi sosial dalam pendidikan merupakan tindakan nyata terhadap optimasi potensi sumber daya untuk kesejahteraan bersama. Optimalisasi sumber daya meliputi aset alam, manusia, sosial, infrastruktur dan finansial. Penguatan dimensi sosial ini perlu ditumbuhkan sense of crisis (empati) dan sense of achievement (prestasi), di mana pendidikan karakter dan intelektual tidak dapat dipartisi, harus didesain, dan dikelola secara proporsional.

Pendidikan Indonesia setidaknya menghadapi dua persoalan besar yaitu kualitas dan aksesibilitas (pemerataan). Aspek kualitas, menunjukkan mutu pendidikan masih rendah dan kesenjangan di banyak sekolah. Aspek aksesibilitas (pemerataan), pendidikan berkualitas belum terjamah oleh seluruh anak-anak bangsa, terlebih bagi mereka dari kalangan marginal (atau dimarginalkan) sehingga mereka semakin tertinggal.

Pentingnya pendidikan yang memberdayakan dapat dilihat dari tiga ruang lingkup, yaitu geografis, demografis, dan sosiologis. Tantangan marginal pada ruang lingkup geografis adalah masih banyak wilayah yang belum terakses infrastruktur pendidikan karena lokasi yang terpencil dan terisolasi, sehingga tidak banyak sekolah yang bisa mereka akses. Tantangan demografis merupakan tantangan kontekstual dalam dinamika tata kelola sumber daya manusia. 

Hadirnya pendidikan fungsional adalah untuk memberikan alternatif proses pembelajaran yang relevan dengan dinamika, kebutuhan, dan ketersediaan sumber daya. Pendidikan harus hadir disaat terbatasnya aksesibilitas pada ruang lingkup sosiologis. Setidaknya terdapat tiga aspek dalam ruang lingkup ini, yaitu kebijakan, budaya dan sosial ekonomi. Keberpihakan kebijakan sangat menentukan bagaimana akses pelayanan sosial dan keteraturan pemenuhan kebutuhan dikelola negara. Aspek budaya, memiliki andil penting dalam membangun konsepsi pendidikan di lingkungannya. Aspek sosial ekonomi identik dengan lack of accessibility, di mana bukan sekadar ukuran miskin atau kaya, tetapi keadaan kerentanan lainnya.

LPI DD berupaya berkontribusi dalam menjawab tantangan pendidikan tersebut. Gagasan tentang pendidikan yang inovatif selalu menjadi purpose focus di setiap pengembangan dan implementasi program. Proses improvement selalu dilakukan LPI DD hingga pada konteks lebih substantif dan mampu diterjemahkan dalam pengukuran dampaknya. Linear dengan gagasan pendidikan fungsional yang dikembangkan Dompet Dhuafa, LPI DD mendorong lahirnya pendidikan untuk memberdayakan secara berkelanjutan.

Variabel
Pendidikan Fungsional
Inovasi
Sustainabilitas
Relevansi desain dengan kebutuhan
Desain pengembangan kapasitas
Gagasan, ide dan penemuan baru
Desain yang komprehensif & holistik
Relevansi kebijakan dan sumber daya lokal
Aspek sosiologis: kebijakan Aspek geografis: Sumber daya lokal (potensi lokal)
Regulasi: Kesesuaian dengan kebijakan dan orientasi lokalitas
Regulasi: Kesesuaian dengan kebijakan dan orientasi lokaaSesuai kultur global dan lokalitas
Kreativitas pendekatan
Bentuk pendekatan pembelajaran dan program
Discovery: pendekatan, metode, kreativitas, dll
Beragam metode kerja
Pengelolaan stakeholder
Aspek Sosiologis: Kolaborasi, stakeholder, budaya
Shared value
Local leader; Perspektif yang utuh (multi perspective)
Peningkatan kapasitas SDM
Demografis: Peningkatan keterampilan praktik
Perkembangan kompetensi global
Fokus pada sasaran (Long life learning)

Matrik pengembangan di atas akan diadaptasi dalam proses pengembangan program dengan mempertimbangkan aspek geopolitik dan geo strategis dalam kerangka kebutuhan stakeholder. Gagasan pendidikan berkelanjutan merupakan Langkah besar dalam menciptakan berbagai program yang berdampak, komprehensif, sistematis dan adaptable. Proyeksi implementasi pengembangan program dalam ruang lingkup sasaran personal (asnaf) dan pengembangan kawasan (komunitas marginal).

Feedback for

Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa

Bersediakah anda memberikan Tanggapan untuk Kami?

“Feedback is the only way to ensure you are still on the right track.”

– Jack Welch